Mengiringi perjalanan baru baby Eyza!

Hai..hai sudah lebih dari sebulan ini gak ngeblog yaak karena saya sudah melahirkan..Alhamdulillah!! Semua berjalan lancar sampai sangking lancarnya sampe rumah sakit udah pembukaan delapan 😀

Semua berawal di jumat 17 februari dini hari saya mulai merasa mules jam 2 pagi dan berulang lagi di jam 4 pagi kemudian hilang, dipagi sebelum suami kekantor saya sudah bilang ke dia kalau saya mulai merasa mules dan dia bertanya apa dia harus kekantor kemudian saya bilang sebaiknya ngantor aja toh nanti klo mulesnya terus-terusan dia bisa pulang. Dengan yakin kalau hari itu saya belum melahirkan bahkan saya niat kedokter kulit wajah siangnya hehehe tapi sekitar pukul 9 pagi saya merasa mules lagi kemudian berulang dijam 11 siang dan saya masih cuek sambil potong rambut si mbak’e yang kusam abis hehe.

Yang bikin saya curiga sebelum potong rambut saya merasa mulas seperti ingin BAB kemudian saya ke toilet dan ada tanda lendir menggumpal jadi saya berfikir tidak akan lama lagi sepertinya sambil berharap besoknya sudah melahirkan biar tanggal lahirnya sama seperti tanggal lahir bapaknya tanggal 18. Sayapun memberitahu suami kalau hari itu sudah mulai intens mules meski jaraknya masih jauh dan suami tetap saya suruh pulang meski dia mau pulang.

Sore harinya jam 2 dan jam 3 kembali mules dan menjadi semakin sering di jam setengah 5 sore, tetep seumekeh ke rumah sakit tunggu suami pulang dan menjadi bingung saat mules yang saya hitung sudah 10 – 5 menit sekali hehehe. Akhirnya tak berdaya di tempat tidur sekitas jam setengah 6 sore dan langsung bbm suami yang sedang kena macet dijalan *langsung stress* 😀

Singkat cerita karena suami kena macet, walhasil mama mertua yang mengantar saya kerumah sakit *makasih maah :* dan sepanjang perjalanan yang berjarak 20 menit dari rumah si mamah terus ngajak saya ngobrol meski saya hanya menjawab asal karena udah gak konsen hehehe, sampai rumah sakit suami udah ready di IGD kemudian menjemput saya pakai kursi roda dan membawa ke IGD sebelum akhirnya ke lantai dua rumah sakit di ruang bersalinnya.

Sampai di ruang bersalin yang nyaman dan privat disambut sama bidan rahma yang cekatan dan ramah, ditanya udah berapa menit sekali mules dan langsung mengiring saya untuk CTG. Saat CTG itu hal yang gak disangka-sangka kejadian berhubung interval mulas dan pergerakan juga denyut jantung bayi cepat, si bidan bilang kalau dia curiga pembukaan jalan lahir saya sudah besar, jadi diperiksa dalamlah saya. Yang di bilang kalau periksa dalam itu sakit, gak kejadian disaya mungkin karena bukaan sudah besar dan benar saja ternyata saat di periksa sudah bukaan delapan.

Shock bercampur seneng, takut jadi satu tapi gak sabar juga pengen buru-buru biar ketemu bebibalabala. Setelah tau kalau saya bukaan besar akhirnya bidan nelp dr.novi untuk nanya kemungkinan saya melahirkan waterbirth secara harusnya dari bukaan empat udah dirumah sakit, walhasil dr.novi tetap mau usahain untuk melahirkan waterbirth perasaan saya saat itu udah pasrah mau diapain aja ahahha udah mules akut bukaan hampir lengkap juga gemeteran dari ujung kepala sampe ujung kaki *baby E u must read this! 😀

Gak lama kemudian para suster lari-lari nyiapin perlengkapan dari mulai kolam, air dan perlengkapan lainnya dahsyatnya saya enjoy bahkan ngobrol disela jeda kontraksi pindah kamar bersalin juga turun tempat tidur ke kolam itu semua gak saya bayangin karena masih inget saat melahirkan anak pertama yang induksi dan saya gak bisa apapun selain merasakan sakit tanpa jeda yang bikin trauma. Kali ini semua berjalan lancar, tenang, rileks dan cepat sampai saya masuk kekolam dan merasakan air yang hangat saat itu rasa sakit berkurang tapi kemuadian datang lagi karena memang sudah bukaan lengkap dan saatnya bayi akan keluar.

Saya dan suami kali ini melihat sendiri proses melahirkan secara lengkap mulai dari ketuban yang keluar terlebih dahulu dan melihat bagaimana ketuban pecah di air, kemudian rasa mulas yang mengharuskan saya mengejan karena kepala sudah terlihat dan mengejan terakhir saya melihat bayi keluar dan telungkup beberapa detik sebelum diangkat dan diberikan ke saya juga masih di kolam saat dr. novi menyuruh suami untuk  memotong tali pusar dan juga kemudian plasenta keluar dan barulah air kolam menjadi keruh merah karena darah sebelumnya dari bayi keluar sampai plasenta darah belum keluar dan itu yang saya pikir awalnya bayi saya akan berdarah-darah ternyata tidak hehehe.

Hal yang saya pelajari dari proses bersalin saya ini adalah saya banyak berjalan dan beraktifitas dari awal kehamilan juga olah raga berenang, senam hamil dan jalan-jalan di mall *teutep* kemudian di usia kehamilan 36 minggu saya mulai mempelajari teknik hypnobirthing yang saya ketahui dengan berbicara pada janin saat didalam kandungan untuk melahirkan dengan lancar dan mudah, melatih pernafasan dengan membayangkan untuk menikmati saat kontraksi datang dan setiap malam jelang persalinan saya membayangkan proses persalinan itu seperti kuncup bunga yang sedang merekah untuk merangsang kontraksi, mandi air hangat setiap sore dan juga menuruti  perintah dr.novi agar berhubungan intim yang memang benar adanya mempercepat datangnya kontraksi dan pasrahkan kepada Allah segala sesuatunya.

Dan lahirlah ke dunia si bebibalabala a.k.a baby Faeyza Althaf Arif  🙂

Leave a comment